BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah
tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Setiap orang mempunyai hak yang
sama dalam memperoleh derajat kesehatan dan berkewajiban untuk ikut serta dapat
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan. Adapun latar belakang dari
penulisan karya tulis ini adalah ingin mengetahui gambaran penerapan asuhan
keperawatan mengenai penyakit diare pada anak.
B. Tujuan
Penulisan
1. Tujuan
Umum
Untuk mengetahui
pelaksanaan asuhan keperawatan mengenai penyakit diare pada anak.
2. Tujuan
Khusus
Ø
Mampu
melaksanakan pengkajian
Ø
Menggambarkan
rencana keperawatan individu dengan penyakit diare
Ø
Menggambarkan
diagnosa dan menentukan prioritas
Ø
Menggambarkan
pelaksanaan tindakan keperawatan dengan penyakit diare
Ø
Menggambarkan
evaluasi perawatan individu dengan penyakit diare pada anak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan
Medis
1. Defenisi
Diare adalah defekasi encer lebih
dari tiga kali sehari dengan / tanpa darah atau lendir dalam tinja. Diare akut
adalah diare yang terjadi secara mendadak yang berlangsungan kurang dari 7 hari
pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
(Mansjoer
Arif, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 2)
Diare adalah kehilangan cairan
elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih
dengan konsistensi encer atau cair.
(Supriadi,
2001, Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi Pertama)
Diare adalah sebagian buaang air
besar tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak
dari biasanya. Neonatus dikatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih
dari 4 kali sedang untuk bayi >1 bulan dan bila frekuensi >8 kali.
(Asuhan
Kesehatan Anak Dalam Keluarga, Pusat Penelitian Dan Tenaga Kesehatan RI, Jakarta , Hal 108)
2. Etiologi
a.
Infeksi:
virus (adenovirus), bakteri (shigella, salmonella), parasit (protozoa, cacing
perut askaris)
b.
Malabsorbsi,
karbohidrat, lemak dan protein
c.
Makanan,
makanan besi, beracun, alergi makanan
d.
Imunodefisiensi
e.
Psikologis
rasa takut dan cemas
3. Pathofisiologi
Sebanyak kurang lebih 9 – 10 liter
cairan memasuki saluran cerna setiap harinya berasal dari luar (diet) dan dari
dalam tubuh kita (sekresi cairan lambung empedu). Sebagian besar (75% - 80%)
dari jumlah tersebut akan diresorbsi kembali di usus halus dan sisanya sebanyak
1500 ml akan memasuki usus besar. Sejumlah 90% dari usus besar akan diresorbsi
sehingga tersisa sejumlah 150 – 250 ml cairan yang akan ikut membentuk tinja.
Faktor yang menyebabkan diare sangat
erat hubungannya satu sama lain, misalnya cairan intraluminal yang menyebabkan
terangsangnya usus secara mekanis karena meningkatkan volume sehingga motilitas
usus meningkat. Sebaliknya bila waktu henti makanan di usus terlalu cepat akan
menyebabkan gangguan waktu pengolahan makanan, sehingga penyerapan elektrolit,
air dan zat-zat lain terganggu.
(Ilmu
Penyakit Dalam, Jilid 1, Hal 452)
Sebagai
akibat diare baik akut maupun akan terjadi:
Ø
Kehilangan
air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa
Ø
Gangguan
gizi akibat kelaparan
Ø
Hypoglikemia
Ø
Gangguan
sirkulasi darah
4. Manifestasi
Klinis
Ø
Sering
buang air besar dengan konsistensi tinja cair dan encer
Ø
Terdapat
tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek, mata cekung dan membran mukosa
kering
Ø
Demam
Ø
Kram
abdominal
Ø
Anorexia
Ø
Lemah,
pucat
Ø
Perubahan
tanda-tanda vital
Ø
Menurun
atau tidak ada pengeluaran urin
(Supriadi,
2001, Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi Pertama, Hal 86)
5. Pengatasan
a.
Pemberian
cairan
b.
Pemberian
obat-obatan, seperti:
Ø
Oralit
Ø
Tetracyclin
Ø
Paracetamol
Ø
CTM
Ø
B
Complek
6. Gejala
Dan Komplikasi Pada Penyakit Diare Pada Anak
Gejala:
Ø
Mula-mula
anak cengeng, gelisah, suhu badan meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair
mungkin mengandung darah dan lendir
Ø
Muntah-muntah
dan nyeri perut
Ø
Demam
Komplikasi:
Ø
Dehidrasi
Ø
Hipoglikemia
Ø
Kejang
Ø
MEP
(Malnutrisi Energi Protein)
7. Cara
Mengurangi Diare Pada Anak
Ø
Hentikan
pemberian makanan
Ø
Berikan
cairan yang sudah dimasak
Ø
Lanjutkan
pemberian ASI apabila di anak masih dalam tahap menyusui
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di halaman sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa penyakit diare tidak menyerang orang dewasa tetapi
dapat juga menyerang anak-anak. Gejala pertama pada anak, anak mula-mula
cengeng, gelisah, suhu badan meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair mungkin
mengandung darah dan lendir. Berikan obat-obatan seperti oralit, paracetamol,
CTM, B Complek dan Tetracyclin dan jangan lupa menjaga kebersihan rumah dan
lingkungan.
B. Saran
Penulis mengharapkan seluruh masyarakat
dapat memelihara, mempertahankan perilaku hidup sehat dan apabila anak sakit
secepatnya dibawa ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan,
Rusepno Dr ,
Ilmu Kesehatan Anak 1, Jakarta ,
Tahun 1985.
Mansjoer,
Arif M, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Jilid I, Tahun 1999.
Mansjoer,
Arif M, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Jilid II, Tahun 1999.
lengkap banget sob, ini kunjungan balik dari blog saya http://wasihin-pbg.blogspot.com ,
BalasHapusterimaksih sob tas kunjungan baliknya...
BalasHapussukses slulu sobya...
|heheheh